Jumat, 16 November 2012

Mari kita peduli untuk menjaga lokasi tempat obyek obyek wisata..!

KANDANGAN - Saat liburan seperti kemarin, tiga tempat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih menjadi primadona pengunjung. Objek wisata tersebut adalah Loksado dengan air Terjun Riam Hanai dan adat istiadat masyarakat desa, serta Wisata Balanting Paring. Desa Haratai dengan objek wisata air terjunnya yang cukup mengasyikan. Serta Objek Wisata Pemandian Air Panas yang ada di Desa Tanuhi Kecamatan Loksado.

Dari pantauan Radar Banjarmasin di lapangan, ketiga tempat tersebut banyak dikunjungi karena memiliki kelebihan dan keistimewaan masing-masing. Jika para pengunjung yang datang dari luar ingin memanjakan diri dengan berendam, maka dapat datang ke Objek Wisata Air Panas Tanuhi. Tapi jika ingin melihat pemandangan yang masih alami, dapat datang ke Desa Haratai dan dapat menikmati air terjunnya yang sejuk.

Bagi yang suka dengan tantangan alam, maka dapat menikmatinya dengan menyewa guide, Bambu Rafting  (Balanting Paring). Perjalanan bisa dimulai dari Desa Loksado hingga Desa Tanuhi dengan jarak tempuh diperkirakan 3 jam perjalanan air. Jika ingin lebih jauh, maka dapat dibicarakan bersama Guide dengan menambah ongkos.

Agar Balanting paring dapat dinikmati dan kebersihan sungai tetap terjamin, maka pengunjung yang datang harus  menyediakan makanan ringan dan kantong sampah yang terbuat dari plastik. Sehingga sisa makanan atau bungkus makanan ringan tidak dibuang ke dalam sungai yang dilalui. Setibanya di tujuan, plastik sampah tersebut dikumpulkan dan diletakkan di darat dengan cara disatukan.

"Meskipun hati senang, namun kebersihan harus tetap terjamin. Sehingga lingkungan yang dikunjungi tetap bersih dan bebas dari sampah," ujar Mulkani salah seorang pengelola balanting paring yang ditemui Radar Banjarmasin.

Diterangkannya, selama ini para pengunjung yang datang banyak yang tidak memperhatikan kebersihan. Sehingga sisa-sisa dari bungkus makanan ringan, sering bertaburan di sana sini. Akibatnya  ratusan kubik sampah terus terbawa arus hingga bertumpuk-tumpuk.

Mulkani juga mengatakan, tidak hanya di daerah Balanting Paring. Tetapi di daerah wisata lainnya, para pengunjung juga kerap membuang sampah sembarangan. Celakanya, di beberapa objek wisata tersebut, tempat sampah tidak disediakan dengan baik. Akibatnya, para pengunjung yang sudah kebiasaan tidak membuang sampah pada tempatnya, semakin seenaknya membuang sampah ke tanah.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Udin warga desa Haratai. Menurutnya para pengunjung yang datang ke objek wisata, banyak yang membuang sampah sembarangan. Sehingga, lokasi wisata kerap bertaburan sampah, padahal pihaknya sudah memberitahuan melalui tulisan dan pengumuman agar sampah jangan dibuang sembarangan.

Udin menambahkan, jika para pengunjung tidak menyadari arti kebersihan, maka usaha untuk menjaga lingkungan objek wisata agar tetap bersih semakin sulit. Oleh sebab itu katanya, diperlukan sebuah kerja sama yang baik. Sehingga, antara pengelola dan pengunjung, dapat sama-sama menikmati keindahan alam yang ditawarkan.

Masih menurut Udin, kunjungan yang paling banyak dilakukan adalah pada musim liburan seperti sekarang ini. Sebab, pada saat musim liburan, banyak kegiatan yang dapat dilakukan dan ditawarkan kepada para pengunjung. Sayangnya, di beberapa objek wisata yang ada di HSS ini, masih banyak yang tidak terkoordinir dengan baik. Akibatnya, untuk tarif masuk dan kebersihan lingkungan susah diprediksi sehingga hasilnya pun tidak dapat diketahui dengan baik. (rif/abj)


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Mari kita peduli untuk menjaga lokasi tempat obyek obyek wisata..!"

Posting Komentar