Latest Posts

Jumat, 16 November 2012

Mari kita peduli untuk menjaga lokasi tempat obyek obyek wisata..!

KANDANGAN - Saat liburan seperti kemarin, tiga tempat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih menjadi primadona pengunjung. Objek wisata tersebut adalah Loksado dengan air Terjun Riam Hanai dan adat istiadat masyarakat desa, serta Wisata Balanting Paring. Desa Haratai dengan objek wisata air terjunnya yang cukup mengasyikan. Serta Objek Wisata Pemandian Air Panas yang ada di Desa Tanuhi Kecamatan Loksado.

Dari pantauan Radar Banjarmasin di lapangan, ketiga tempat tersebut banyak dikunjungi karena memiliki kelebihan dan keistimewaan masing-masing. Jika para pengunjung yang datang dari luar ingin memanjakan diri dengan berendam, maka dapat datang ke Objek Wisata Air Panas Tanuhi. Tapi jika ingin melihat pemandangan yang masih alami, dapat datang ke Desa Haratai dan dapat menikmati air terjunnya yang sejuk.

Bagi yang suka dengan tantangan alam, maka dapat menikmatinya dengan menyewa guide, Bambu Rafting  (Balanting Paring). Perjalanan bisa dimulai dari Desa Loksado hingga Desa Tanuhi dengan jarak tempuh diperkirakan 3 jam perjalanan air. Jika ingin lebih jauh, maka dapat dibicarakan bersama Guide dengan menambah ongkos.

Agar Balanting paring dapat dinikmati dan kebersihan sungai tetap terjamin, maka pengunjung yang datang harus  menyediakan makanan ringan dan kantong sampah yang terbuat dari plastik. Sehingga sisa makanan atau bungkus makanan ringan tidak dibuang ke dalam sungai yang dilalui. Setibanya di tujuan, plastik sampah tersebut dikumpulkan dan diletakkan di darat dengan cara disatukan.

"Meskipun hati senang, namun kebersihan harus tetap terjamin. Sehingga lingkungan yang dikunjungi tetap bersih dan bebas dari sampah," ujar Mulkani salah seorang pengelola balanting paring yang ditemui Radar Banjarmasin.

Diterangkannya, selama ini para pengunjung yang datang banyak yang tidak memperhatikan kebersihan. Sehingga sisa-sisa dari bungkus makanan ringan, sering bertaburan di sana sini. Akibatnya  ratusan kubik sampah terus terbawa arus hingga bertumpuk-tumpuk.

Mulkani juga mengatakan, tidak hanya di daerah Balanting Paring. Tetapi di daerah wisata lainnya, para pengunjung juga kerap membuang sampah sembarangan. Celakanya, di beberapa objek wisata tersebut, tempat sampah tidak disediakan dengan baik. Akibatnya, para pengunjung yang sudah kebiasaan tidak membuang sampah pada tempatnya, semakin seenaknya membuang sampah ke tanah.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Udin warga desa Haratai. Menurutnya para pengunjung yang datang ke objek wisata, banyak yang membuang sampah sembarangan. Sehingga, lokasi wisata kerap bertaburan sampah, padahal pihaknya sudah memberitahuan melalui tulisan dan pengumuman agar sampah jangan dibuang sembarangan.

Udin menambahkan, jika para pengunjung tidak menyadari arti kebersihan, maka usaha untuk menjaga lingkungan objek wisata agar tetap bersih semakin sulit. Oleh sebab itu katanya, diperlukan sebuah kerja sama yang baik. Sehingga, antara pengelola dan pengunjung, dapat sama-sama menikmati keindahan alam yang ditawarkan.

Masih menurut Udin, kunjungan yang paling banyak dilakukan adalah pada musim liburan seperti sekarang ini. Sebab, pada saat musim liburan, banyak kegiatan yang dapat dilakukan dan ditawarkan kepada para pengunjung. Sayangnya, di beberapa objek wisata yang ada di HSS ini, masih banyak yang tidak terkoordinir dengan baik. Akibatnya, untuk tarif masuk dan kebersihan lingkungan susah diprediksi sehingga hasilnya pun tidak dapat diketahui dengan baik. (rif/abj)

read more...

BUPATI MINTA WARGA WASPADA

KANDANGAN - Hujan lebat dan angin kencang beberapa pekan ini membuat sejumlah masyarakat desa dililit kekhawatiran. Pasalnya kondisi cuaca ini, dapat merobohkan puluhan pohon kayu yang besar dan menerbangkan pondok-pondok hunian mereka. Selain itu puluhan tanaman produktif yang mereka miliki juga rusak akibat diterjang angin deras.

Berangkat dari masalah tersebut, Bupati Hulu Sungai Selatan(HSS) Dr H Muhammad Safi'i, meminta masyarakat untuk waspada dan berhati-hati. Sebab, datangnya angin yang kencang dan hujan yang cukup lebat tidak dapat diprediksi apakah bisa menimbulkan bencana atau tidak.

Langkah yang bisa dilakukan, hanyalah kewaspadaan dan lebih berhati-hati selama musim hujan tiba. Sehingga, risiko yang dapat ditimbulkan bisa ditekan sekecil mungkin. Selain meminta masyarakat untuk tetap waspada, bupati juga meminta instansi terkait yang ada di lingkup pemerintahan, untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang khawatir. Karena hujan yang deras dan angin yang kencang tersebut dapat menimbulkan bencana yang tidak diketahui.

"Pihak Penanggulangan Bencana, harus banyak turun ke lapangan dan memberikan perhatian kepada masyarakat agar bisa memberikan keamanan dan ketenangan," ujarnya. Bupati yang dihubungi Radar Banjarmasin ini juga mengatakan, awal memasuki musim hujan, seperti biasa akan diikuti dengan hembusan angin yang kencang. Namun nantinya dapat berangsung-angsur normal, namun pada waktu-waktu tertentu bisa berhembus lagi.

Untuk mewaspadai hal tersebut, diperlukan kejelian petugas dari penanggulangan bencana. Sehingga upaya untuk menekan resiko terjadinya bencana dapat dilakukan dengan baik. Selain itu kerja sama antara masyarakat desa dan aparatur pemerintahan dan petugas, juga dapat membantu menekan kekhawatiran masyarakat.

Ditambahkan bupati, di Kabupaten HSS ada beberapa tempat yang diprediksi rawan bencana, terutama di daerah pegunungan dan rawa sungai. Sedangkan selebihnya, adalah longsor dan Banjir lewatan. Di daerah pegunungan, bisa terjadi di daerah Malinau dan Loksado. Sedangkan daerah lainnya, hanya banjir lintasan yang terjadi. Untuk di daerah Mawangi dan sekitarnya dikhawatirkan terjadinya longsor.

"Semua petugas dan masyarakat harus berhati-hati karena beberapa hari ini hujan kerap turun dengan lebat," ujarnya bupati penuh perhatian. Terpisah, Asmuni Warga Desa Malinau yang dihubungi Radar Banjarmasin mengatakan, tahun-tahun yang lalu, desa mereka kerap terancam banjir lintasan.

Namun, untuk tahun ini tidak ada prediksi air yang naik. Namun, ketika hujan lebat disertai dengan angin yang kencang, ketakutan kerap menghantui penduduk. Untungnya, setelah beberapa hari turun hujan, kekhawatiran masyarakat akan banjir tidak terbukti. Meskipun tidak terbukti katanya, namun debit air sungai meninggi.

Hal tersebut juga menambah ketakutan warga, biasanya dengan naiknya air sungai ini, akan diiringi dengan larutnya puluhan kubik sampah. Jika itu terjadi, maka puluhan kubik sampah hutan akan turut menghiasi sungai dan ujung ujungnya akan menghantam rumah-rumah yang berdiri di samping sungai.

"Kekhawatiran datangnya air hujan dan naiknya air sungai, memang sudah ada. Mudahan tahun ini tidak ada bencana lagi  seperti tahun 2010 yang lalu," ujar Asmuni. (rif/abj)

read more...

Rabu, 14 November 2012

HUJAN DERAS PELAJAR DI DAERAH DAHA SELATAN KHAWATIR

KANDANGAN - Hujan yang turun sepanjang hari dengan hembusan angin yang cukup kencang, bukan hanya membuat khawatir para petani dan masyarakat yang tinggal di daerah perairan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Tetapi, oleh sejumlah pelajar yang menggunakan transportasi air juga merasakan hal yang sama.

Pasalnya, hujan yang deras tersebut, tidak hanya mendatangkan angin yang kencang. Tetapi kerap membuat kapal dan kelotok yang mereka tumpangi oleng ke kiri dan ke kanan. Celakanya hujan yang turun tersebut ketap tembus ke dalam kelotok dan kapal yang digunakan. Sehingga, ketika sampai di sekolah, banyak celana, rok dan baju pelajar basah.

Pajar, salah seorang siswa SMP Negeri 2 Daha Selatan yang ditemui Radar Banjarmasin mengatakan, jika pagi hari hujan turun dengan lebatnya, maka ke sekolah dipastikan akan basah. Untuk mensiasatinya, baju yang dibawa dua lembar. Sedangkan seragam yang akan digunakan, terlebih dahulu diletakkan di dalam plastik dan ditaruh di dalam tas.

Setibanya di sekolah, seragam yang disimpan baru bisa dipergunakan, tapi sayangnya baju tersebut menjadi lusuh karena harus bersatu dengan buku di dalam tas. Permasalahan yang sama juga dialami oleh siswa lainnya yang ada di desa dan kecamatan seperti Daha Selatan, Utara dan Barat. Sebab, transportasi yang digunakan adalah kelotok yang memiliki kapasitas kecil.

Pajar juga mengatakan, kelotok yang kerap menjemput para siswa selain kecil juga penuh dengan penumpang. Akibatnya, kapal kelotok tersebut menjadi oleng dan rawan tenggelam. Untungnya selama ini, kapal tersebut tidak pernah tenggelam dan para siswa yang naik rata-rata bisa berenang. Saat ini katanya yang dikhawatirkan adalah buku dan baju yang digunakan bisa basah. Jika itu terjadi, maka situasi untuk belajar tentunya tidak menguntungkan.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Nurul siswa SMA Bajayau. Menurutnya jika hujan lebat turun maka kekhawatiran selalu menghantui. Sebab, seragam dan baju yang digunakan basah. Selain itu perahu yang digunakan untuk pergi ke sekolah juga akan terisi air hujan yang lebat, karena perahu yang digunakan tidak memiliki tutup.

" Hujan yang lebat membuat para siswa khawatir, apalagi yang menggunakan perahu untuk pergi ke sekolah," ujar remaja yang duduk di kelas dua SMA ini. Sementara dari pantauan Radar Banjarmasin di lapangan, kapal atau kelotok yang digunakan para pelajar untuk pergi ke sekolah. Benar-benar penuh dengan risiko yang cukup besar, sebab selain diisi dengan banyak penumpang, saat tidak turun hujan, atap kelotok kerap dijadikan tempat nongkrong para pelajar tersebut untuk pergi ke sekolah. Apabila hujan turun, maka tempat lambung kelotok akan penuh dengan para penumpang. (rif/abj)

read more...

PENGURUKAN PUSAT PERKANTORAN PEMERINTAHAN HSS SUDAH DIMULAI

KANDANGAN -  Rencana Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Dr H Muhammad Safi'i, memindahkan pusat pemerintahan (perkantoran) dari Jalan Jenderal Sudirman ke Jalan Hasan Basry di Desa Hamalau Kecamatan Sungai Raya, perlahan-lahan mulai terealisasi. Buktinya, puluhan hektare lahan milik warga yang ada di desa sudah dibebaskan dengan harga yang sesuai. Bahkan, lahan yang sudah terbebas tersebut, saat ini sudah diuruk dengan menggunakan tanah gunung hingga rata dengan permukaan jalan raya.

Bupati mengatakan, jika pembangunan perkantoran yang baru  dapat dilakukan sesuai rencana, maka, kedepannya pusat perkantoran pemerintahan akan lebih representatif dengan desain yang cukup bagus. Apalagi, jika rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat dibangun di sekitar pusat perkantoran yang baru, maka akan semakin menambah keindahan kantor yang baru.

"Mudahan apa yang saya rencanakan dapat segera terealisasi, sehingga, pemerintahan yang akan datang bisa memiliki kantor yang baru," ujar Safi'i kepada Radar Banjarmasin. Selain baru, bangunan yang akan ditempati nantinya juga memiliki halaman yang cukup luas. Sehingga, kantor pemerintahan memiliki ruangan untuk parkir mobil dan halaman tempat upacara.

Dalam perencanaan, bukan hanya sekretariat daerah yang dipindahkan, tetapi beberapa kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang saat ini terpencar juga akan disatukan. Sehingga, upaya memberikan pelayanan dalam satu lokasi dapat semakin terealisasi.

"Kedepannya, upaya-upaya pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat akan semakin dimaksimalkan. Apalagi dengan adanya kompleks perkantoran yang baru, semuanya akan lebih mudah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar orang nomor satu di jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten HSS ini.

Dosen Fisip Unlam Banjarmasin ini juga mengatakan, sebagai langkah persiapan memberikan pelayanan yang lebih optimal, saat ini semua aparatur pemerintahan yang ada di lingkup pemerintahan, sudah diminta untuk memaksimalkan kerja secara profesional. Bahkan, dalam memberikan pelayanan, aparatur pemerintah juga menekankan pada aksi biru.

Dalam aksi biru ini, para aparatur yang memberikan pelayanan kepada masyarakat terlebih dahulu, memberikan yang terbaik, selanjutnya baru mencari administrasi yang dibutuhkan. Dengan aksi biru ini, maka pelaksanaan pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, sistem pemerintahan juga akan mendapatkan sorotan yang baik dari masyarakat.

" Seiring dengan pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat, maka pembangunan kantor yang baru nantinya juga akan semakin baik. Artinya, pelayanan yang baik tersebut akan berkorelasi dengan bangunan yang baru," ujar H Muhammad Safi'i lagi kepada Radar Banjarmasin. Ditempat terpisah, Sekretaris Daerah Drs Achmad Fikry yang dihubungi Radar Banjarmasin mengatakan, pelaksanaan pembebasan lahan sudah dilakukan dengan baik. Bahkan sekarang ini pemerintah daerah katanya sudah mulai melakukan pengurukan terhadap lahan yang akan dijadikan lokasi perkantoran.

Administrator Pemerintah Kabupaten HSS ini juga mengatakan, pembangunan komplek perkantoran yang diinginkan bupati di Desa Hamalau untuk memberikan suasana baru bagi sistem pemerintahan yang ada di HSS. Selain itu, bangunan perkantoran baru tersebut, juga untuk menyatukan aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (rif/abj)

read more...

Selasa, 13 November 2012

14 Nov 2012 BAB Sembarangan, Tantangan Pembangunan Dinkes Galakkan Program Pamsimas

KANDANGAN – Kebiasaan, budaya serta perilaku penduduk yang Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat masih menjadi tantangan pembangunan sanitasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Selain itu, air sungai masih digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan vital lainnya.

Kondisi ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), H Mursidi SKM yang ditemui Radar Banjarmasin Selasa (13/11) sekira pukul 10.00 Wita kemarin. “Celakanya, masalah tersebut diperburuk dengan sanitasi yang ada. Hal tersebut, merupakan salah satu penyebab kematian anak di bawah usia 3 tahun yang disebabkan oleh diare,” ucapnya.

Menurut Mursidi, sesuai dengan komitmen global pada goal ke 7 target 10 Water Supply And Sanitation- Millenium Developmen Goal (WSS-MDGs), yaitu menurunkan jumlah penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar, sebesar 50 persen pada tahun 2015.

Seiring dengan beratnya tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah,  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Bidang Penyehatan Lingkungan juga menurunkan program untuk menarget Stop 100 persen Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Dikatakan Mursidi, tantangan yang paling berat bagi Pemerintah Kabupaten HSS, adalah hingga saat ini cakupan air minum (bersih) yang ada di HSS hanya 46,99 persen.

Dengan akses sanitasi yang memadai baru mencapai 38,75 persen. Tantangan tersebut  diperparah dengan kondisi wilayah yang dimiliki, yakni adanya rawa, pegunungan dan daratan. Saat ini, usaha yang diluncurkan pemerintah adalah dengan meluncurkan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Target pertama yang dilakukan, adalah di wilayah rawa. Penyelesaian target tersebut tidaklah mudah karena sasaran sukar dijangkau.

“Program Pamsimas, merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah dengan dukungan Bank Dunia untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ujarnya. Mantan Kepala UPT Jamkesda Kabupaten HSS ini mengatakan, bahwa program Pamsimas yang dikeluarkan oleh pemerintah  adalah untuk menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan.

Dalam pelaksanaanya, program Pamsimas memiliki lima tujuan, pertama adalah melakukan pemberdayaan  masyarakat dan pengembangan kelembagaan  lokal. Kedua peningkatan kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat serta memiliki pelayanan sanitasi. Selanjutnya yang ketiga, adalah upaya penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum.

Sedangkan yang keempat, adanya stimulan pengembangan dan manajemen proyek serta adanya dukungan pelaksanaan dalam rangka membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Berangkat dari diluncurkannya program Pamsimas, Dinas Kesehatan mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan pembinaan teknis, terhadap program pengawasan kualitas air dan lingkungan serta promosi pola hidup bersih dan sehat. (rif/abj)

read more...

14 Nov 2012 Dinas Pertanian Gelar Semai Perdana

KANDANGAN - Menjelang tibanya hujan, saat ini Dinas Pertanian bekerja sama dengan kelompok tani akan menggelar persiapan semai benih Gogo di Desa Kuangan Kecamatan Padang Batung. Hal itu disampaikan Pelaksana Teknis (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Ir Saifullah melalui Kepala Bidang (Kabid) Sarana Mus Ikhsan Rizal, yang didampingi Kabid Tanaman Pangan Lutfiana ketika ditemui Radar Banjarmasin kemarin.

Dijelaskannya, penyemaian  ini untuk mempersiapkan ketahanan pangan, seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Mus Ikhsan mengatakan, dalam persiapan semai ini lahan yang akan ditanami seluas 20 hektare. Sebagai langkah awal,  terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan. Selanjutnya, dilakukan penyemaian benih. Semai pertama, pihaknya akan menghadirkan Bupati HSS Dr H Muhammad Safi’i.

Dalam keterangannya, Ikhsan juga mengatakan bahwa persiapan semai, dilakukan dengan pengolahan lahan yang akan ditanami. Sehingga, upaya untuk mempercepat tanam semakin lebih baik dan maksimal. “Benih- benih yang sudah disemai, akan dipupuk dengan menggunakan Pupuk Hayati Bio Fertilizer,” ujar Ikhsan Kepada Radar Banjarmasin.

Penggunaan pupuk sendiri akan dilakukan sebanyak 15 hingga 30 Kilogram dalam satu hektare. Dengan menggunakan pupuk secara teratur dan sesuai dengan anjuran tersebut, maka hasil tanam padi akan lebih maksimal. Ketika ditanya, kapan pelaksanaan semai perdana digelar, Iksan mengatakan bahwa, semai perdana yang dilakukan oleh bupati akan dilakukan pada tanggal 20 Nopember mendatang.

Sebelum semai perdana dilakukan, pihak pertanian juga telah melakukan rapat bulanan dengan Unit Pelayanan Jasa (Upja) yang menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Penggunaan Alsintan ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para petani, khususnya kelompok tani dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembangunan di bidang pertanian.

Di tempat yang sama, Kabid Tanaman Pangan Lutfiana mengatakan, bahwa upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan pertanian, sudah dilakukan secara optimal. Sehingga hasil yang akan di dapat  dapat lebih oftimal pula.

Dalam pelaksanaan semai perdana, pihak Dinas Pertanian dibantu oleh pihak Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) yang menggunakan padi non hebrida, Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) “Karena benih unggul, maka dapat dikatakan bahwa padi ini memiliki ketahanan terhadap hama dan memiliki kualitas yang baik,” ujar Lutfiana.

Lutfiana juga mengatakan, jika di daerah pegunungan seperti di Desa Kuangan melakukan semai, maka di wilayah lebak seperti di Nagara saat ini sedang mempersiapkan tanam surung. Dimana luasan yang dimiliki untuk Kecamatan Daha Utara, sebanyak 3.582 Hektare. Sedangkan Kecamatan Daha Selatan sebanyak 2.810 Hektare, demikian pula untuk Kecamatan Daha Barat sebanyak 2.580 Hektare. (rif/abj)

read more...

Senin, 12 November 2012

Kodim Peringati Hari Pahlawan

KANDANGAN - Dengan mengambil tema “Semangat Kepahlawanan untuk Indonesia Sejahtera”, Kodim 1003 Kandangan Sabtu (10/11) pukul 07.00 melaksanakan upacara  untuk memperingati hari Pahlawan 10 November di Halaman Makodim 1003 Kandangan. Sebagai Irnspektur Upacara adalah, Dandim Letkol Kav Tri Handaka, yang dihadiri oleh Kasdim 1003/Kdg Mayor Arm Yono Rosiadi.

Turut hadir dalam upacara tersebut para Staf Kodim, seluruh Danramil dan jajaran Kodim. Selain itu, terlihat hadir Komandan Kompi Senapan C Batalion 621 Lettu Inf Koko Handoko serta seluruh anggota TNI dan PNS Kodim. Upacara yang dilaksanakan ini juga melibatkan dua Satuan Setingkat Peleton  (SST) dari Kipan C Yonif 621/Mtg.

Tri Handaka yang membacakan sambutan tertulis Mentri Sosial Republik Indonesia mengatakan, dengan memperingati Hari Pahlawan, secara tidak langsung menjadi salah satu bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang yang telah pergi lebih dahulu.

“Sebagaimana yang telah diungkapkan, Ir Bung Karno, hanya Bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, dapat menjadi bangsa yang besar,” ucapnya. Oleh sebab itu, peringatan Hari Pahlawan Tahun 2012 yang diperingati kali ini, mengambil tema. Semangat Kepahlawanan Untuk Indonesia Sejahtera.

Keesokan harinya, Senin (11/11) sekira pukul 08.00,  giliran Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bersama seluruh karyawan menggelar upacara peringatan 10 November di Halaman Kantor Bupati HSS. Peringatan yang dilaksanakan pemerintah daerah ini.

Dipimpin oleh Wakil Bupati Ardiansyah S Hut didampingi oleh Sekda Drs Achmad Fikry dan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Upacara yang dilaksanakan tersebut, berjalan dengan tertib dan dilaksanakan bersamaan dengan Apel Linmas. Dalam amanatnya Ardiansyah juga membacakan sambutan tertulis Menteri Sosial Republik Indonesia. (rif/abj)

read more...