Selasa, 13 November 2012

14 Nov 2012 BAB Sembarangan, Tantangan Pembangunan Dinkes Galakkan Program Pamsimas

KANDANGAN – Kebiasaan, budaya serta perilaku penduduk yang Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat masih menjadi tantangan pembangunan sanitasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Selain itu, air sungai masih digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan vital lainnya.

Kondisi ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), H Mursidi SKM yang ditemui Radar Banjarmasin Selasa (13/11) sekira pukul 10.00 Wita kemarin. “Celakanya, masalah tersebut diperburuk dengan sanitasi yang ada. Hal tersebut, merupakan salah satu penyebab kematian anak di bawah usia 3 tahun yang disebabkan oleh diare,” ucapnya.

Menurut Mursidi, sesuai dengan komitmen global pada goal ke 7 target 10 Water Supply And Sanitation- Millenium Developmen Goal (WSS-MDGs), yaitu menurunkan jumlah penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar, sebesar 50 persen pada tahun 2015.

Seiring dengan beratnya tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah,  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Bidang Penyehatan Lingkungan juga menurunkan program untuk menarget Stop 100 persen Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Dikatakan Mursidi, tantangan yang paling berat bagi Pemerintah Kabupaten HSS, adalah hingga saat ini cakupan air minum (bersih) yang ada di HSS hanya 46,99 persen.

Dengan akses sanitasi yang memadai baru mencapai 38,75 persen. Tantangan tersebut  diperparah dengan kondisi wilayah yang dimiliki, yakni adanya rawa, pegunungan dan daratan. Saat ini, usaha yang diluncurkan pemerintah adalah dengan meluncurkan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Target pertama yang dilakukan, adalah di wilayah rawa. Penyelesaian target tersebut tidaklah mudah karena sasaran sukar dijangkau.

“Program Pamsimas, merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah dengan dukungan Bank Dunia untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ujarnya. Mantan Kepala UPT Jamkesda Kabupaten HSS ini mengatakan, bahwa program Pamsimas yang dikeluarkan oleh pemerintah  adalah untuk menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan.

Dalam pelaksanaanya, program Pamsimas memiliki lima tujuan, pertama adalah melakukan pemberdayaan  masyarakat dan pengembangan kelembagaan  lokal. Kedua peningkatan kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat serta memiliki pelayanan sanitasi. Selanjutnya yang ketiga, adalah upaya penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum.

Sedangkan yang keempat, adanya stimulan pengembangan dan manajemen proyek serta adanya dukungan pelaksanaan dalam rangka membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Berangkat dari diluncurkannya program Pamsimas, Dinas Kesehatan mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan pembinaan teknis, terhadap program pengawasan kualitas air dan lingkungan serta promosi pola hidup bersih dan sehat. (rif/abj)


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "14 Nov 2012 BAB Sembarangan, Tantangan Pembangunan Dinkes Galakkan Program Pamsimas"

Posting Komentar